Selasa, 13 September 2016

Wisata Budaya Ke Suku Baduy

Wisata Budaya Ke Suku Baduy




Asal-usul kata suku ini, yaitu Baduy, sebenarnya berasal dari kata Badawi atau Bedoin yang diberikan oleh seorang peneliti Belanda. Namun, karena aksen warga setempat, kata tersebut pada akhirnya bergeser menjadi kata Baduy. Untuk mencapai ke kampung Baduy yang terletak sekitar 40 km dari Rangkas Bitung, Banten, kalian dianjurkan untuk menaiki bus atau kereta api saja dan berhenti di kabupaten Rangkas Bitung. Dari sana, kalian bisa melanjutkan perjalanan menuju Ciboleger, yang merupakan pintu masuk untuk menuju kampung Baduy.

Ketika kalian sampai di terminal Ciboleger, kalian sudah akan disambut dengan beberapa anak dari suku Baduy yang banyak berdiri di depan toko dan menjual souvenir. Kalian juga dapat meminta salah satu anak untuk menjadi pemandu wisata kalian. Tenang saja karena mereka sudah lancar berbahasa Indonesia dan dapat sedikit mengerti akan kata sederhana dari Bahasa Inggris.
Dengan total penduduk 5000-8000 orang, suku Baduy ini masih terisolasi dari dunia luar. Mereka masih memegang teguh adat istiadat dan aturan dari nenek moyang, contoh yang sangat jelas adalah dari pakaian yang mereka kenakan yaitu dengan pakaian khas berwarna hitam dan putih, ikat kepala dan masih tanpa alas kaki.
Perjalanan akan dimulai dengan melihat rumah-rumah dari suku Baduy bagian luar yang masih terbuat dari jerami. Di sini kalian bisa mengambil foto di depan rumah mereka dan apabila beruntung kalian juga dapat berfoto dengan pemilik rumahnya. Lanjut lagi dengan melewati jalan yang sedikit berbatu dan naik turun, kalian akan melewati banyak sungai kecil dan menemukan lumbung-lumbung padi suku Baduy yang biasanya terletak di depan rumah. Sebelum memasuki kampung Baduy dalam, kalian harus melewati jembatan bambu terlebih dahulu. Jembatan bambu inilah yang memisahkan antara baduy luar dan baduy dalam.
Di wilayah ini kalian akan disuguhkan pemandangan indah dari perbukitan yang masih hijau terjaga. Suku Baduy memang terkenal sangat dekat dengan alam, mereka selalu menjaga alam yang mereka tempati. Tak heran kampung yang ada di sini masih terawat dan bersih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar